Beberapa Mitos Keliru yang Sering Dituturkan Tentang PC

RAM lebih besar selalu mempercepat PC kamu




Menambahkan RAM tentu saja tidak akan menjadikan PC lebih buruk, asalkan sesuai “syarat dan ketentuan yang berlaku” – seperti misalnya RAM yang ditambahkan harus kompatibel satu sama lain, dari merek yang sama, dan besarannya sebisa mungkin sama (misal 4GB + 4GB atau 2GB + 2GB). Namun apakah RAM lebih besar akan selalu mempercepat komputer? Jawabannya: tidak selalu.
RAM akan mempercepat pemrosesan apabila memang PC kamu ‘haus’ akan RAM tambahan akibat digunakan untuk program berat. Contoh program berat antara lain game yang meminta resource besar, software pemrosesan media berat, atau virtual machine yang berat.
Jika pemakaian kamu sedang-sedang saja, maka kecepatan PC akan stagnan meskipun kamu menambahkan RAM. Contoh nyatanya, kalau kebutuhan kamu hanya untuk mengetik, maka menambahkan RAM hingga 16GB adalah sebuah pemborosan. Lebih efektif jika dana kamu alihkan ke sektor lain yang menunjang pemakaian PC kamu.

CPU dengan lebih banyak core pasti lebih cepat



Ada kemiripan antara PC dan smartphone dalam hal prosesor. Banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa octa core selalu lebih cepat daripada quad core dan quad core selalu lebih cepat dari dual core. Sebenarnya ini belum tentu benar.
Mengapa? Setiap core adalah unit eksekusi yang terpisah, dan lebih banyak core memungkinkan komputer kamu menjalankan beberapa program yang berbeda di saat yang bersamaan tanpa kesulitan. Namun dalam hal kecepatan, yang perlu kamu perhatikan adalah angka kecepatan prosesornya. Prosesor Dual Core 3GHz jelas lebih cepat dari Octa-Core 1.3GHz. Jadi, CPU dengan banyak core belum tentu lebih cepat. Ini hanya memungkinkan kamu menangani banyak tugas lebih mudah dan efisien.

Software 64-bit selalu lebih cepat



CPU modern dan OS modern kebanyakan memiliki system 64-bit. Imej ini menjadikan orang berpikir bahwa software berbasis 64-bit akan selalu lebih cepat dari 32-bit. Sistem arsitektur 64-bit memang memiliki beberapa keuntungan seperti misalnya kamu dapat memanfaatkan RAM lebih besar, meningkatkan efisiensi (karena dapat menggunakan RAM lebih besar, maka pengaturan memori lebih mudah). Bahkan dengan arsitektur 64-bit, komputer kamu bisa mengalokasikan virtual memory per proses hingga mencapai 8TB. Tentu saja ini memungkinkan kamu melakukan editing photoshop atau video dengan sangat mudah.
Namun ini tidak berarti bahwa software 64-bit selalu lebih cepat, karena pada beberapa software yang tidak memerlukan pemrosesan rumit ataupun resource yang besar, maka performanya cenderung sama saja. Contoh nyatanya, beralih dari software MS Office untuk 32-bit ke MS Office 64-bit tidak akan memberikan perbedaan performa, karena software ini tidak memerlukan sumber daya besar dalam menjalankannya.

CPU dan kartu grafis lebih besar dan lebih cepat itu penting



Mungkin tidak akan ada yang menyangkal bahwa CPU dan kartu grafis yang lebih besar itu lebih baik. Tapi kamu perlu melihat dulu kebutuhan kamu sebelum memutuskan untuk menggunakan CPU dan kartu grafis yang besar.
Misalnya ketika membeli laptop. Dengan laptop berprosesor Core i7 , maka kemungkinan daya yang dibutuhkan juga jauh lebih besar dibandingkan Core i3. Inilah mengapa kamu perlu juga memperhitungkan kebutuhan. Bila kamu tidak memanfaatkannya untuk melakukan pemrosesan yang benar-benar besar, maka menggunakan prosesor dan kartu grafis yang lebih kecil namun sesuai kebutuhan akan memberikan kamu performa dan durabilitas lebih baik.

Mac selalu lebih mahal daripada Laptop/PC Windows



Tidak ada yang menyangkal bahwa produk-produk Apple selalu memberikan kesan mewah dan menjadikan kamu harus merogoh kantong lebih dalam. Namun benarkah Mac adalah perangkat yang benar-benar mahal? Jika kamu membandingkannya dengan laptop atau PC kelas low-end, tentu saja Mac memang benar-benar mahal (Jangan lupa Mac juga termasuk jenis laptop – permainan marketing Apple saja yang seolah mencitrakan Mac bukan merupakan laptop yang sama dengan produk Windows). Namun jika kamu membandingkan Mac dengan perangkat Windows yang memiliki harga sama, maka kamu akan mendapati bahwa sebagian besar perangkat Windows di kisaran harga serupa dengan Mac memiliki spek yang jauh lebih baik. Dalam hal performa juga kamu dapat membandingkan bahwa beberapa laptop Windows (di kisaran harga yang sama dengan Mac) tentu saja memiliki performa yang sebanding bahkan lebih baik dengan Mac.

Merakit PC sendiri lebih hemat



Merakit PC sendiri lebih hemat. Pernyataan ini valid pada era akhir 90-an, di mana komputer desktop masih dianggap barang mewah sehingga para penggemar PC memulai tren merakit sendiri dengan memadu-padankan berbagai komponen untuk membuat PC dengan spek yang diinginkan. Pernyataan ini masih relevan sekarang jika kamu ingin merakit sebuah PC game high-end, yang mana kamu harus banyak berkompromi dengan berbagai komponen, karena terkadang harga dan ketersediaan barang menjadi penghambat bagi kamu. Tapi bagaimana dengan PC untuk aktivitas sehari-hari seperti hanya untuk pekerjaan kantor dan pengetikan?
Dalam hal ini, justru lebih murah jika kamu membeli PC tipe pre-built sebagaimana yang ditawarkan oleh beberapa vendor seperti Lenovo, Dell, dan banyak lagi. Kamu akan mendapat jaminan komponen yang saling terintegrasi dengan baik sehingga meminimalkan crash antar komponen, performa yang lancar, serta juga garansi yang baik dari toko penjualnya. Sedangkan jika kamu membeli per komponen, dengan spek serupa milik PC pre-built, maka kamu akan terkejut bahwa ternyata harga yang kamu peroleh jatuhnya lebih mahal sehingga mengakibatkan kamu harus berkompromi menggunakan merek yang lebih murah dan mengorbankan build quality serta performa.
Namun jika kamu memang ingin belajar dan suka mengutak-atik PC, maka merakit sendiri merupakan hal yang menyenangkan.

Pemfilteran Mac Address Pasti Mengamankan WiFi



Melakukan pemfilteran Media Access Control address memungkinkan kamu memberikan izin pada perangkat tertentu untuk mengakses Wi-Fi milikmu. Jadi ini sifatnya unik dan router hanya akan memberi izin pada hardware yang dikenalinya saja. Beberapa teman saya yang tinggal di kos-kosan sering melakukan hal ini karena tidak ingin seluruh kosan menggunakan koneksi internetnya. Tapi apakah ini efektif? Jika kamu menggunakan perangkat Android dan laptop, sangat mudah untuk mendeteksi MAC Address dari router kamu, lalu mengubah MAC Address perangkat untuk menyesuaikan dengan MAC Address milikmu. Jadi kalau melakukan filtering saja, tentu saja ini tidak cukup untuk mengamankan Wi-Fi.
Cara yang terbaik adalah menggunakan enkripsi password WPA2-PSK yang kuat. Ini jauh lebih susah ditembus daripada sekedar melakukan filter pada MAC Address.

Penggunaan memori RAM yang besar = buruk



Seringkali para pengguna PC panik ketika mendapati bahwa penggunaan RAM-nya begitu besar sehingga menyisakan sedikit ruang bebas pada RAM. Faktanya, sistem operasi modern memang dirancang untuk melakukan skema semacam ini. Tujuannya adalah agar komputer dapat mengakses software yang tersimpan cache-nya di RAM lebih cepat. Sedangkan bila RAM dibatasi, maka CPU harus mengambil ruang bebas pada system storage atau menutup software tersebut. Inilah sebabnya pada RAM terbatas, CPU menjadi lebih lambat jika drive C: pada HDD penuh. Akibatnya kinerja komputer secara keseluruhan menjadi melambat. Nalar skema ini mirip juga dengan yang digunakan pada smartphone.
Justru jika kamu menggunakan software semacam “RAM Booster”, “Memory Optimizer”, yang mana akan menutup paksa aplikasi yang disimpan sebagai cache pada RAM, ini justru akan memperlambat proses ketika kamu berupaya membuka software tersebut kembali.

Membersihkan Cache akan mempercepat akses browser dan aplikasi



Beberapa aplikasi dan browser menyimpan file cache, yaitu salinan offline dari file yang telah diunduh. Ini akan menahan file-file tersebut, sehingga ketika kamu mengakses alamat atau aplikasi yang sama, maka proses membukanya akan jauh lebih cepat.
Membersihkan cache memang berdampak positif pada ruang penyimpanan kamu, tapi ini tidak mempercepat akses browser dan aplikasi, malahan akan memperlambatnya, karena browser atau aplikasi terpaksa harus mengunduh ulang data untuk membukanya.

Me-“refresh” desktop akan mempercepat pemrosesan PC kamu



Perilaku ini mungkin sering kamu jumpai, terutama pada pengguna PC sejak era 90-an, bahkan di tingkat teknisi PC. Ketika kinerja PC terasa melambat, mereka akan mengklik kanan pada mouse dan memilih opsi refresh. Apakah ini akan menjadikan Windows berjalan lebih cepat?
Sejatinya desktop akan melakukan auto-refresh sendiri jika ada perubahan konten. Refresh hanya diperlukan jika:
  • Desktop tidak menampilkan file atau folder yang baru saja kamu buat, pindahkan, hapus, atau ganti namanya.
  • Kamu tidak dapat menggunakan ikon pada desktop
  • Kamu ingin menata ulang ikon desktop
Jadi refresh ini hanya berhubungan dengan desktop, bukan yang lain. Tidak ada perubahan performa pada PC kamu meskipun kamu me-refreshnya ratusan kali. Sederhananya, ini hanyalah kebiasaan ‘buruk’ yang menjadi semacam perilaku kompulsif pada pengguna PC.
Nah, itulah mitos-mitos dari dunia PC yang ternyata perlu dikaji ulang kebenarannya. 
auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

PERHATIAN

Anda baru saja membaca artikel "Beberapa Mitos Keliru yang Sering Dituturkan Tentang PC ", silahkan tinggalkan komentar atau saran yang baik. "DILARANG COPAS".
Karena artikel ini dilindungi oleh : DMCA Protected.
Terima Kasih Atas Pengertiannya. Sukses Selalu !!
Next
Previous